Yudi Latif mengundurkan diri dari posisi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Yudi Latif belum secara langsung buka suara atas pengunduran dirinya ini.
Pengunduran diri ini sampaikan Yudi Latif lewat akun Facebook-nya, Yudi Latif Dua. Di situ, Yudi menyampaikan pamit.
“Saya mohon pamit. ‘Segala yang lenyap adalah kebutuhan bagi yang lain, (itu sebabnya kita bergiliran lahir dan mati). seperti gelembung-gelembung di laut berasal, mereka muncul, kemudian pecah, dan kepada laut mereka kembali’,” tulis Yudi lewat akun Facebook-nya seperti dilihat detikcom, Jumat (8/6/2018). Yudi tak mengungkap langsung alasannya mundur. Dia hanya mengatakan soal perlunya regenerasi pemimpin.
“Saya merasa, perlu ada pemimpin-pemimpin baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan. Harus ada daun-daun yang gugur demi memberi kesempatan bagi tunas-tunas baru untuk bangkit. Sekarang, manakala proses transisi kelembagaan menuju BPIP hampir tuntas, adalah momen yang tepat untuk penyegaran kepemimpinan,” ujar Yudi.
Yudi lalu bercerita tentang awal pembentukan badan itu yang dimulai dari Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Kemudian bertransformasi menjadi BPIP per Februari 2018. Di dalam tulisan tersebut, Yudi juga menulis soal UKP-PIP yang tak punya kewenangan eksekusi. Selain itu dia juga menyinggung soal hak keuangan BPIP yang belum diterima selama setahun.
Meskipun demikian, Yudi mengatakan kendala tersebut tak berarti membuat lembaga yang dipimpinnya tak bekerja. Banyak inisiatif dan kegiatan yang dilakukan lembaganya maupun swadaya masyarakat dan lembaga pemerintah lainnya dalam membumikan nilai-nilai Pancasila.
“Eksistensi UKP-PIP/BPIP berhasil bukan karena banyaknya klaim kegiatan yang dilakukan dengan bendera UKP-PIP/BPIP. Melainkan ketika inisiatif pembudayaan Pancasila oleh lembaga kenegaraan dan masyarakat bermekaran meski tanpa keterlibatan dan bantuan UKP-PIP/BPIP,” ungkapnya.
Sumber: Detik.com