Senyum Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso terus mengembangkan.
Tidak henti, pria yang sedang memakai Beskap (pakaian khas Jawa Tengah) warna pastel dan juga blangkon di kepalanya, menyunggingkan senyum simpul kepada keluarga dan kerabat yang hadir.
Di rumah di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat (1/9/2017) sore, Buwas melangsungkan berbagai macam prosesi adat jelang pernikahan anaknya, Nindya Nur Prasasti atau yang akrab disapa Nindy, selama satu hari penuh.
Nindya akan menikah dengan Herviano Widyatama, yang merupakan anak dari Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Pol Budi Gunawan. Kepada para tamu yang hadir, mantan Kabareskrim Polri itu juga sempat mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan doa yang sudah diberikan.
“Terimakasih sudah datang, terima kasih sudah mendoakan,” ucap Buwas menyalami kerabatnya.
Tidak hanya kepada tamu undangan, Buwas juga melempar senyum kepada polisi yang hadir saat itu dan meminta mereka untuk segera bersantap sore dengan beberapa menu hidangan.
Berdasar buku tamu yang disediakan di depan rumah, tidak terlalu banyak undangan yang hadir.
Puluhan mangkok makanan di meja makan dengan menu Selat Solo, Lontong Medan dan juga kue-kue yang ada, masih tersisa cukup banyak.
“Iya memang hanya keluarga dan kerabat dekat saja yang hadir,” ucap seorang kerabat Buwas di rumah. Berbagai acara adat khas Jawa dihelat seperti siraman calon mempelai wanita, lempar ayam, serta Midodareni yang berlangsung pada Jumat malam.
Alunan tembang Jawa yang diiring dengan seperangkat alat gamelannya, terus terdengar di halaman rumah yang disulap menjadi panggung kecil. Ada prosesi menarik dalam acara jelang pernikahan Nindya yang berlangsung sederhana itu. Buwas berjualan es dawet ayu kepada tamu yang hadir.
Gerobak es dawet ayu ditempatkan persis di antara ruang makan dan ruang keluarga.
Tidak ada harga pasti saat menjual minuman. Buwas berseloroh “Seikhlasnya saja, buat anak. He-he-he.”
Untuk mendapat segelas es dawet, tamu diminta menukarkan dengan sebuah koin berukuran besar yang terbuat dari tanah liat.
Beberapa tamu membayar dengan uang asli, beberapa lainnya justru hanya memindahkan koin itu ke dalam sebuah wadah dan mengambil satu gelas untuk segera diminum tanpa membayar sepeserpun.
Hasil ‘penjualan’ Es Dawet itu sesuai adat Jawa, akan diberikan kepada anak yang akan melangsungkan pernikahan. Sebagai wujud dari berakhirnya tanggung jawab orangtua kepada anak.
Saat menghitung hasil ‘penjualannya’, Buwas memberikan koin itu kepada Nindy.
“Satu miliar, dua miliar, tiga miliar….Oke, 64 miliar dari Es Dawet. Ha-ha-ha,” kata Buwas sambil tertawa lepas.
Sedang Nindy, yang berada di samping Buwas, terlihat terus tersenyum dan menahan tawa atas perilaku ayahnya.
Berawal dari acara kepolisian
Kisah cinta Nindya dan Herviano Widyatama bermula dari pertemuan di sebuah acara kepolisian.
Seorang kerabat yang hadir dalam upacara adat di kediaman Buwas bercerita, Budi Gunawan dan Buwas pernah mengikuti acara di kawasan Bogor bersama dengan keluarga anggota polisi lainnya.
Saat itu, Budi Gunawan membawa serta putranya dan Budi Waseso membawa Nindy ke acara tersebut.
Keduanya kemudian berkenalan dan menjalin hubungan ke taraf yang lebih serius.
“Saya kurang ingat, itu soalnya beberapa tahun lalu, dua atau tiga tahun lalu. Terus kenalan berdua di sana. Terus alhamdulillah bisa sampai sekarang,” kata wanita muda yang enggan menyebut namanya itu. Sementara itu, dalam beberapa kali kesempatan wawancara dengan media, Budi Waseso mengatakan, dia sama sekali tidak menjodohkan anaknya dengan anak Budi Gunawan.
Pertemuan keduanya berlangsung begitu saja. Hingga akhirnya kedua muda mudi yang berprofesi sebagai dokter gigi dan vokalis itu akan melangsungkan akad nikah di Assembly Hall Birawa Hotel Bidakara Jakarta, Sabtu (2/9/2017).
“Jodoh anak saya itu Tuhan yang menentukan. Kata siapa dijodohkan, enak saja. Masa jaman modern kok dijodohkan,” kata Buwas sembari tertawa.
Buwas dalam kesempatan itu juga berpesan agar putrinya dan putra Budi Gunawan bisa saling menerima dan melengkapi kelebihan serta kekurangan masing-masing, senantiasa asah, asih, asuh dalam berkeluarga.
Budi Gunawan dan Budi Waseso rencananya akan memakai adat Jawa dan Minang dalam acara pernikahan kedua anaknya itu.
Sedangkan, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo dalam pesan singkatnya mengatakan akan menjadi saksi nikah Nindya dan Vinno.
Sumber: Kompas.com