Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengaku sedih karena sepanjang 2016 banyak menerima surat pengajuan cerai dari PNS Kota Surabaya.
Apalagi, perceraian PNS itu paling banyak terjadi di kalangan guru.
“Ada cukup banyak yang mengajukan cerai. Sedih saya kalau tanda tangan pengajuan cerai,” ujar Risma di acara Puncak Peringatan Hari Ibu 2016 di halaman Taman Surya, Sabtu (24/12/2016).
“Masak ada yang mengajukan cerai hanya karena gaji suaminya kecil,” kata dia.
Risma berharap semua permasalahan keluarga dapat diselesaikan secara baik-baik, tanpa memilih perceraian.
“Keutuhan keluarga sering diganggu karena egoisme dan kurangnya kemauan memahami pasangan. Imbasnya, salah satu pasangan mengajukan cerai,” ucap dia.
Perceraian, menurut Risma, membawa masalah besar pada kondisi psikologis anak-anak. Dari kasus kenakalan remaja yang muncul di Surabaya, pemicunya sebagian besar karena “broken home” alias tidak betah di rumah akibat konflik rumah tangga.
“Kalau ada masalah, selesaikan bersama. Bapak Ibu jangan hanya mencari-cari kurangnya pasangan. Tapi, terimalah kekurangan suami atau istri. Karena enggak ada yang sempurna. Sempurna itu milik Tuhan,” tutur Risma.
Acara Puncak Peringatan Hari Ibu ini dihadiri jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya, SKPD Pemkot Surabaya, pengurus organisasi wanita seperti Darma Wanita, PKK dan juga Muslimat NU.
Sumber: Kompas.com