Penangkapan Komika – Awal September 2021 lalu, publik dihebohkan dengan video penangkapan komika Coki Pardede lantaran kasus penyalahgunaan narkoba di kediamaannya di Pandegelang, Banten, Jawa Barat. Namun, bukan masalah kasusnya yang menjadi sorotan, melainkan video yang viral menujukkan proses penangkapan yang dinilai tidak manusiawi.
Penangkapan tersangka kasus penyalahgunaan narkoba tersebut diwarnai dengan beberapa tindakan kekerasan seperti mendorong, menarik hingga sejumlah ucapan-ucapan kasar yang sejatinya tidak patut diucapkan oleh seorang aparat. Terlebih proses penangkapan juga direkam oleh pihak kepolisian dimana hal ini sejatinya sudah menyeleweng dari prosedur penangkapan seorang tersangka (kecuali dalam kasus khusus misalnya untuk upaya penyelidikan.
Kapolda Metro Jaya Angkat Bicara
Banyak dikecam publik lantaran dianggap tidak manusiawi dan berlebihan dalam proses penangkapan terduga tersangka, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, bahkan langsung mengumpulkan bawahannya dan memperingatkan jika hal tersebut jangan sampai terjadi lagi. Dalam kesempatan tersebut, Kapolda menyayangkan tindakan penangkapan yang direkam dan disebarluaskan ke media sosial ditambah dengan aksi-aksi yang dianggap tidak etis dan memanusiakan tersangka.
Bagaimanapun kondisinya, tersangka adalah manusia yang tetap harus dihormati hak-hak dan kewajibannya. Tentu, ucapan-ucapan kasar bernada menghina sudah sepatutnya tidak pernah dilakukan oleh aparat pengayom masyarakat. Lebih lanjut, Irjen Pol Fadil Imran berharap jika hal tersebut tidak boleh terjadi lagi dan menyampaikan sejumlah pesan kepada bawahannya.
Pesan tersebut diantaranya adalah perintah untuk pihak kepolisian selalu tampil tegas ketika memberantas kasus dan kejahatan. Namun, sangat tidak diperbolehkan melakukan tindakan kekerasan baik verbal maupun fisik (kecuali dalam kondisi tertentu misalnya, tersangka melawan, melukai pihak kepolisian atau bahkan berusaha melarikan diri).
Menurut Kapolda Metro Jaya, pihak kepolisian haruslah menjadi sosok yang tegas namun tetap humanis. Hal ini karena kembali pada tugas utama pihak kepolisian adalah untuk mengayomi masyarakat serta memberikan rasa aman dan nyaman. Tentu, dengan ujaran kata-kata kasar dan hinaan atau bahkan tindakan kekerasan fisik kepada tersangka tidak boleh terjadi lagi.
Perkembangan Kasus Komika Coki Pardede
Hingga kini, kasus penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh Komika Coki Pardede masih terus bergulir di pihak kepolisian. Namun, tidak bisa dipungkiri jika sang komika terbutki sebagai pemakai dan bukan sebagai bandar atau bahkan pemasok.
Coki bahkan saat ini menjalani rehabilitasi intensif di lembaga berwenang. Hal ini dipilih petugas karena memang Coki tidak terbukti melakukan pelanggaran hukum penyalahgunaan narkoba yang berat, seperti misalnya supplier, pemasok dan lain sebagainya.
Apresiasi Terhadap Kapolda
Aksi Kapolda Metro Jaya uang langsung menegur bawahannya terkait viralnya video penangkapan Coki yang tidak manusiawi dan humanis mendapatkan banyak sekali apresiasi dari masyarakat. Mulai dari publik figur hingga politisi semuanya menganggap aksi yang dilakukan Kapolda sangatlah tepat. Apapun alasannya dan kondisinya, tersangka adalah manusia dan harus diperlakukan secara manusiawi.
Tindakan kasar yang dilakukan aparat bisa jadi tidak melahirkan efek jera kepada pelaku melainkan bisa menjadi batu cambuk kepada tersangka di kemudian hari. Bisa jadi, aksi penangkapan tidak humanis tersebut melahirkan hukuman sosial yang akan diterima pelaku. Dan ini tentunya bisa jadi berbahaya bagi kondisi mental si tersangka.
Bukan lagi bisa membuat tersangka berubah menjadi lebih baik, tindakan kasar aparat serta hukuman sosial yang lahir karena dampak viralnya video tersebut bisa jadi melahirkan sikap dendam hingga bahkan si tersangka kembali melakukan kesalahannya kemabali.