Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono membantah, bahwa pembentukan Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) merupakan bagian dari bisnis TNI.
Menurut dia, pembentukan SP3T merupakan salah satu upaya TNI dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Itu (bisnis) persepsi orang. Tapi yakin lah apa yang dilakukan TNI itu untuk membantu masyarakat,” kata Mulyono sebelum membuka Rapat Pimpinan TNI AD 2017 di Mabes AD, Senin (23/1/2017).
Ia menuturkan, Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu menyebut bahwa sejumlah wilayah di Indonesia sudah swasembada beras. Namun, untuk meningkatkan cadangan beras yang ada, maka dibutuhkan sebuah upaya untuk menggenjot produksinya.
“Cetak sawah juga akan dilanjutkan, upaya tanam tumbuh akan lebih ditambah lagi, juga terkait jumlah sawah dan hasil tanam tumbuh akan lebih meningkat supaya menguatkan swasembada pangan,” kata dia.
(Baca: Pemerintah Yakin Keterlibatan TNI Akan Dongkrak Produksi Padi)
Selain itu, ia menambahkan, masih terdapat kasus petani yang kesulitan saat ingin memanen padi di sejumlah wilayah Tanah Air. Terutama, saat panen harus dilakukan di musim hujan.
“Tidak ada hamparan untuk menjemur, tidak bisa karena musim hujan, (yang) akhirnya (membuat padi) busuk. Dari keluhan itu TNI tangkap masalah itu dan cari solusinya,” ujarnya.
(Baca: TNI Akan Bentuk Sentra Pelayanan Petani Padi Terpadu)
Menurut rencana, ia mengatakan, dirinya dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan ke Jombang, Jawa Timur, untuk melihat pelaksanaan SP3T yang telah berjalan. Nantinya, program itu akan terus dikembangkan dan akan diimplementasikan ke daerah lain yang kesulitan saat panen padi.
“Jadi kalau dikatakan berbisnis itu tidak. Justru kita membantu rakyat supaya tidak ada yang dirugikan saat panen,” kata dia.
Sumber: Kompas.com