Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kenaikan beberapa harga barang yang tidak terelakan , salah satunya adalah harga BBM.Tidak hanya kenaikan harga BBM namun masyarakat kita juga ditempa kelangkaan sejumlah barang ber-subsidi , salah satunya adalah minyak goreng curah yang melambung drastis hingga Rp. 14.000 per liter.
Namun kenyataan dalam lapangan jauh dari harga yang terdapat dalam data , harga minyak goreng dipasaran tembus Rp 25.000 sampai Rp28.000 per liter. Hal itu membuat masyarakat kebingungan terhadap harga minyak tersebut dan berimbas pada kelangkaan terhadap minyak goreng.
Para pembeli dan juga pedagang harus antri terlebih dahulu demi securah minyak goreng tersebut , hingga harus berdesakan untuk membeli minyak goreng . Namun ada hal janggal yang menyelimuti masalah tersebut , minyak goreng kemasan sempat sangat langka dipasaran ketika pemerintah pusat menaikkan harga eceran tertinggi sampai Rp14.000 per liter.
Namun sekarang harganya melambung drastis hingga Rp25.000 per liter. Ketika pemerintah melakukan sidak kepasar tiba-tiba pasokan minyak goreng curah sangat melimpah pesat sejalan dengan sidak dari pemerintah pusat dan juga harganya sesuai dengan harga tertinggi pasar Rp14.000 per liter.
Masyarakat dibuat bertanya-tanya mengenai kasus tersebut seperti keluhan masyarakat yang disampaikan di media sosial hanyalah seperti angin lalu saja , terlihat dari postingan instagam Bapak Presiden Joko Widodo , Rabu 30 Maret 2022. Beliau berkunjung ke beberapa pasar di daerah Magelang dan Purworejo.
Berdasarkan pemantauan langsung dari Kapolda Jawa Barat Irjen Suntan saat berkunjung di beberapa wilayah di Jabar. Stok minyak goreng masih cukup tersedia dan harga nya masih normal dipasaran , jauh dari sebelum dan sesudahnya , minyak goreng curah mengalami kelangkaan dan harganya melambung tinggi.
Yang pasti harganya tinggi , sudah jelas jika diatas HET , kecuali pada saat operasi pasar murah. Hal itu membuat masyarakat kebingungan apakah ada yang salah dari rantai pemasokan minyak goreng tersebut.
Bapak Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam rapat DPR menyebut ada mafia minyak goreng yang memanfaatkan kondisi sekarang yang mengalami kelangkaan dan waktu dekat juga akan terungkap. Namun pendapat tersebut dipatahkan oleh waktu hingga saat ini belum ada daftar nama pelaku mafia minyak tersebut.
Namun pendapat penjabat lain sangat berbeda dengan pandangan Bapak Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang mengatakan bahwa tidak ada mafia didalam kasus naiknya harga Minyak Goreng curah.
Masalah tersebut sanggat berdampak pada dengan naiknya harga barang pangan lain seperti telur , daging ayam dan sapi , gula ,dan sejumlah bahan pangan lain. Harganya juga telah diprediksi akan berlanjut hingga menjelang lebaran tahun ini.
Tidak hanya bahan pangan yang mengalami kelangkaan , pasokan solar dibeberapa daerah juga mengalami kelangkaan yang signifikan. Nicke Widyawati selaku Direktur Utama PT Pertamina mengatakan bahwa kelangkaan solar terjadi akibat kuota solar bersubsidi pada tahun ini dikurangi apabila dibandingkan dengan tahun kemarin sangat berbeda.
Kuota solar bersubsidi tahun ini hanya 15,1 juta kilo liter padahal kebutuhan solar meningkat padahal perekenomian Indonesia kembali pulih akibat kemarin pandemi covid-19 , Dampak lain dari kelangkaan solar bisa berdampak pada tingginya tiket transportasi umum apalagi sekarang pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik kekampung halaman masing-masing. Apabila dilihat menjelang puasa Ramadhan , kebutuhan bahan pangan selalu meningkat dan harus sejalan dengan distribusi barang yang meningkat pula.