Demo Buruh: Petani Karawang Gelar Aksi Kubur Diri, Ini Makna Di Balik Aksi Tersebut

Aksi penguburan diri oleh puluhan petani dari Telukjambe, Kabupaten Karawang menjadi sebuah aksi yang tidak umum dilakukan. Di banyak tempat, kita melihat bahwa demonstrasi buruh dilakukan dengan cara penyampaian pendapat. Namun banyak aksi-aksi yang juga dinyatakan di dalam sebuah aksi seni yang juga memberikan pesan tersirat. Pada “nisan” yang mereka pakai untuk aksi kubur diri, ada tulisan “Bangkitkan Keadilan untuk Anak Cucu Kami!”. Bukanlah hal yang berlebihan jika kita menganggap aksi ini tidak orisinal datang dari para petani. Sebagai petani, tentu akan lebih efektif dan bermanfaat apabila mereka tetap di ladang mereka, bertani dan bercocok tanam. Bahkan mereka melakukan aksi ini sejak tanggal 25 April.

Mereka menginginkan kebangkitan harkat dan martabat para petani di dalam memperoleh hak-hak mereka sebagai petani. Ini menjadi satu pesan yang tersirat. Sayangnya hal ini dilakukan oleh petani, bukan oleh pengusung ide itu sendiri.

Sebenarnya,dengan aksi tersebut, ada beberapa tuntutan mereka, yakni menegakkan UU Pokok Agraria, mengembalikan hak petani, mengembalikan petani Telukjambe ke posisi semula, dan cabut HGB nomor 15,11, dan 30 atas nama sebuah perusahaan tertentu. Hari ini para buruh akan melaksanakan aksi di depan Istana Negara. Sampai saat ini, beberapa organisasi sudah mulai berdatangan ke sekitar lokasi di jalan Medan Merdeka. Mereka menyampaikan aspirasi mereka di dalam mendapatkan berbagai hak mereka. Tuntutan mereka juga dituangkan di dalam sebuah aksi demonstrasi. Saya cukup yakin dengan kehadiran para buruh ini, tidak banyak dari mereka yang mengerti apa yang mereka kerjakan.

Para “pentolan-pentolan” serikat buruh mungkin hanya melakukan briefing singkat, dan menerjunkan para demonstran. Apakah demo semacam ini perlu dilakukan, ketika kita melihat bagaimana jaminan sosial yang sudah dikerjakan begitu baik oleh pemerintah? Rasanya demo tetap harus ada, karena kita melihat bagaimana pemerintah kesulitan di dalam komunikasi dengan para pengusaha-pengusaha yang mempekerjakan para buruh.

Sumber: Liputan6.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *